Sekolah Tinggi Manajemen Asuransi Trisakti

Gagasan untuk mendirikan pendidikan tinggi asuransi muncul pertama kali dalam bahasan Rapat Badan Kerja Harian Yayasan Trisakti tanggal 16 Maret 1981. Gagasan besar ini kemudian mendapat persetujuan oleh Dewan Pengurus Yayasan Trisakti dalam rapatnya pada tanggal 14 April 1981. Untuk mewujudkan agar supaya gagasan itu dapat direalisasikan, maka diadakanlah konsultasi dengan Kopertis Wilayah II (sekarang Kopertis Wilayah III). Konsultasi ini diperlukan untuk mendapatkan petunjuk yang tepat tentang bentuk pendidikan tinggi yang sesuai. Dalam konsultasi itu diperoleh penjelasan dua model perguruan tinggi yang berkemungkinan dapat di bentuk. Kedua model itu ialah model Akademi dan model Institut

Dalam upaya untuk lebih memantapkan pelaksanaan gagasan itu, diadakanlah pendekatan dan konsultasi dengan Dewan Asuransi Indonesia (DAI) yang waktu itu diketuai oleh Drs. I.K. Suprakto. Dari hasil konsultasi itu diperoleh suatu informasi yang sangat berharga bahwa industri asuransi memang membutuhkan tenaga yang berlatarbelakang pendidikan tinggi dalam bidang perasuransian. Hal ini diperlukan dalam rangka kaderisasi sumber daya asuransi tersebut. 3. Setelah melewati dua fase konsultasi dengan dua lembaga yang berkompeten yaitu lembaga koordinator perguruan tinggi dalam hal ini Kopertis dan dari industri perasuransian itu sendiri yakni Dewan Asuransi Indonesia (DAI), maka dibentuklah Panitia Pendirian Akademi/Institut Asuransi Trisakti

Loading