Daripada repot2 usaha sendiri, banyak orang yang lebih merasa terbantu jika info tersebut sudah terkemas komplit dalam satu buku“
Dari: I Made Andi Arsana
Kepada: adji.tricom@yahoo.co.id
Dikirim: Rabu, 9 November 2011 22:54
Judul: Re: [beasiswa] Re: [OOT] info buku tentang beasiswa
Halo semua,Sy Adji,
Baru gabung di milis ini tgl 7 Nov 2011. Pesan pertama yg sy buka ya pesan ini. Pesan ini tertarik sy tanggapi karena status rekan baru sempat disebut yg katanya lugu atau malas.
Untuk barang yg gratis, pemanfaatannya jadi maksimal dan optimal tergantung kebutuhan. Kalau ada sembako gratis yang bisa membuat ribuan orang antri sampai ada yg mati terinjak, maka tercermin jelas bagaimana mereka sangat butuh dengan sembako GRATIS.
Ternyata ada juga pertanyaan rekan baru yg dianggap “level standar” sampai rekan senior “segan” membalasnya. Pertanyaan rekan baru adalah pertanyaan yang bisa saja lahir dari “ketidaktahuan”. Bukan pertanyaan “mengingat yang sudah tahu tapi lupa” atau pertanyaan “mencari tahu karena tahu cuma sedikit” atau pertanyaan “sudah tahu tapi pura – pura tidak tahu” atau pertanyaan “menguji”.
Kalau rekan senior “segan” membalasnya, sebagai rekan baru, sy berharap para senior bisa membalasnya meskipun isi balasan tidak langsung pada inti masalah yang ditanyakan melainkan berisi petunjuk yang mengarahkan rekan baru bisa menemukan jawabannya. Misalnya balasannya berisi link pesan atau files yg ada jawaban atas yg ditanyakan. Dimana pesan itu sudah pernah di posting sebelumnya. Tapi kalau para senior juga tidak tahu link pesan atau files mana yang tepat karena sudah teralu banyak, maka baik rekan baru atau senior, sama – sama harus googling, sama – sama harus membuka – buka file dan pesan yang sudah lama.
Tapi kalau setiap pertanyaan rekan baru mendapat jawaban yg sama dari senior dengan kalimat “cari saja di file2 lama!” karena mungkin memang kenyataannya sudah banyak hal yang dibahas baik sifatnya standar hingga eksklusif, maka rekan senior harus membuat daftar pertanyaan yang sekiranya tidak akan dijawab dengan “cari saja di file2 lama!” supaya rekan baru bisa tahu.
Soal buku,
Jika harga buku dianggap sebagai ongkos cetak, ini hanya pengistilahan saja karena ongkos cetaknya pasti tidak sama dengan harga buku yang ditawarkan karena penerbit pun bisa rugi. Karena isi buku ini sumbernya dari apa yang di posting rekan – rekan milis, harusnya keuntungan buku ini bukan hanya dinikmati oleh yang menyusun buku dan yang mencetaknya tapi semua rekan – rekan yang tulisannya dimuat dalam buku ini. Kalau buku ini berisi 100 masalah dimana disitu ada 100 jawaban yang diambil dari tulisan 100 org rekan milis, maka mereka semua harus dapat keuntungan, royalti atau keuntungan apapun yang ada di buku ini.Kalau 100 org rekan milis mengikhlaskan hingga cukup yang menyusun buku dan penerbit saja yang menikmati untungnya, lagi – lagi penyusun buku dan penerbit mendapatkan keuntungan dari yang “GRATIS” tapi di jual.
Sebagai rekan baru, sy berpikir, kalau saja buku ini dibeli oleh rekan milis yang baru untuk bahan mencari tahu apa yang tidak tahu, atau dibeli rekan kelas menengah supaya dia bisa jadi senior karena akan banyak belajar dari buku ini atau dibeli rekan senior untuk lebih memantapkan ilmunya, maka hendaklah bagi semua rekan milis yang membeli dalam level apapun dikenakan harga yang berbeda dengan mereka yang membeli tapi bukan rekan milis. Jadi kalau yang tidak tergabung dalam milis ini kasih harga 100% dari harga jual, mungkin bagi rekan milis hanya 90% dari harga jual tanpa memandang rekan baru, menengah atau senior.
Satu lagi, saya sebenarnya tidak terlalu enak mendengar pembedaan dan pembagian level dari rekan baru atau senior. Sy hanya ikut istilah sdr. Frank saja. Disini tempat berbagi. Mungkin saja rekan baru (maaf sy pake lagi istilah itu) dapat info beasiswa entah dari mana padahal rekan senior (maaf saya pake lagi istilah itu) juga belum tahu. Sebab, rekan baru tidak selamanya ingin mencari tahu dan mencari beasiswa, bisa juga rekan baru adalah “PEMBERI BEASISWA” dimana ketika dia merangkul rekan – rekan milis yang berpengalaman, maka beasiswa yang diberikannya dapat tersalur sebagaimana mestinya dengan bantuan rekan milis yang perpengalaman itu.
Itu dulu dari saya,
Salam,
ADJI
— In beasiswa@yahoogroups.com, “frank_the_hero”
wrote:
>
>
>
> Rekan Watie,
>
> waduh sindirannya tajam betul. Idealnya memang info beasiswa beserta tips dan trik perjuangannya itu mesti gratis. Tetapi rekan Hendi juga ada benarnya, bolehlah kita anggap harga buku itu sebagai ongkos cetak dan jerih-payah rekan2 yang mau repot-repot mengorganisasikan info, tips, dan trik itu dalam satu buku.
>
> Lah, kita jujur saja disini. Orang umumnya memang kurang menghargai sesuatu yang GRATIS!! Baru beberapa saat lalu moderator mengeluh karena ada saja rekan2 baru yang ‘at the very best’ lugu atau ‘at the very worst’ malas, tidak mau mencoba google dulu untuk pertanyaan-pertanyaan beasiswa yang sangat level standar, sampai2 beberapa anggota milis beasiswa yang senior segan untuk membalas pertanyaan2 tersebut. Coba kita renungkan, berapa banyak dari anggota milis ini yang BENAR-BENAR pernah membuka bagian Files dan Links, dimana hampir semua pertanyaan beasiswa yang level standar sebenarnya sudah terjawab disitu? Moderator sendiri akhirnya kena damprat kalau pertanyaan2 remeh-temeh tersebut tidak diloloskan ke milis.
>
> Daripada repot2 usaha sendiri, banyak orang yang lebih merasa terbantu jika info tersebut sudah terkemas komplit dalam satu buku. Ya tentunya kita harus menghargai mereka yang sudah bersusah-payah merangkum pengalaman mereka berjuang mendapatkan beasiswa. Ironisnya, orang justru lebih menghargai info beasiswa ketika harus mengeluarkan uang, dan bukannya ketika info tersebut tersedia secara GRATIS seperti di milis ini….
>
> BTW, saya tidak setuju kalau ditekankan bahwa kewajiban penerima beasiswa adalah membangun negaranya. Itu hanya berlaku kalau memang uang beasiswa langsung dari negara, padahal sudah tak terhitung banyaknya kondisi dimana uang beasiswa justru tidak berasal dari negara (bisa dari universitas tujuan, perusahaan swasta, yayasan, dll). Lebih tepat jika ditekankan bahwa kewajiban penerima beasiswa adalah mengembangkan potensi diri mereka seoptimal mungkin sesuai dengan bidang yang telah mereka pilih.
>
>
> Maju, laskar beasiswa!!
> Frank
>
> >
> > —–Original Message—–
> > From: female1202@> > Sender: beasiswa@yahoogroups.com
> > Date: Sat, 5 Nov 2011 01:44:13
> > To: <beasiswa@yahoogroups.com>
> > Reply-To: beasiswa@yahoogroups.com> > Cc: halmihasibuan@
> > Subject: Re: [beasiswa] [OOT] info buku tentang beasiswa
> >
> > Lebih bagus lagi kalau pengalamannya bisa dibagikan secara gratis. Saya terus terang agak khawatir dengan trend yang ada yaitu bahwa penerima beasiswa yang nota bene nggak harus bayar uang kuliah membagikan ilmu mencari beasiswa dengan cara membuat buku dan MENJUAL nya. Bukankah salah satu kewajiban penerima beasiswa adalah membangun negara nya. Lha yang begini aja sudah pengen dibayar apalagi yang lain. Pencari beasiswa kan umumnya tidak bisa membayar kuliah, maka nya nyari beasiswa.
>
—
I Made Andi ArsanaGeodesy and Geomatics, Gadjah Mada University, Indonesia=====================================================An Australian Leadership Award Scholar (PhD Candidate)Australian National Centre for Ocean Resources and Security (ANCORS)University of Wollongong, AUSTRALIAP: +61 2 4221 5831F: +61 2 4221 5544YM, GTalk, Skype, IMUGM, Twitter, FB, YouTube : madeandi=====================================================
__._,_.___
INFO, TIPS BEASISWA, FAQ - ADS:
http://id-scholarships.blogspot.com/
===============================
INFO LOWONGAN DI BIDANG MIGAS:
http://www.lowongan-kerja.info/lowongan/oil-jobs/
===============================
INGIN KELUAR DARI MILIS BEASISWA?
Kirim email kosong ke beasiswa-unsubscribe@yahoogroups.com
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___