Dear mas Adit,
Saya kuliah di UI mas angkatan 2010 untuk program ekstensi. Saya mencapai ketakutan yg sesungguhnya ni mas. Saya pikir bisa mengajukan keringanan ke rektorat dengan bayaran biaya operasional pendidikan (BOP) Rp 8juta per semesternya. Bahkan untuk pencicilan pun dipersulit. Padahal saya lulus dari program D3 dengan predikat Cum Laude.
Hampir putus asa dan stress setengah mati mas kuliah sambil kerja. Kuliah di FEUI jauh lebih susah dari pada di FISIP. Ingin menyerah, tapi saya punya tanggung jawab yang besar sama keluarga saya. Sudah setengah jalan, saya ga boleh menyerah!!! Ini salah satu usaha saya, cari link/alumni UI yg mungkin pernah sejalan sama saya. Dan setelahnya mengajukan beasiswa. Punya kenalan mas?
Terimakasih banyak mas semoga mas Adit bisa memberikan pencerahan atau setidaknya meringankan sedikit beban mental saya.
Best Regards, Dilla
— On Wed, 12/1/10, aditqiut@yahoo.co.id wrote:
From: aditqiut@yahoo.co.id Subject: Re: [beasiswa] Re: [Butuh Info] Memberikan Dukungan Kepada SiswaKurang Mampu To: beasiswa@yahoogroups.com Date: Wednesday, December 1, 2010, 8:44 AM
Selamat malam,
Perkenalkan saya Aditio, Mahasiswa FISIP UI angkatan 2006. Senada dengan apa yang sudah disampaikan teman-teman milis, bahwa jangan dulu (bukan berarti mengenyampingkan) memikirkan biaya kuliah, namun pikirkan terlebih dahulu bagaimana bisa masuk PT terbaik harapan teman-teman.
Seperti halnya yang disampaikan Uda Tius. Saya juga awalnya takut untuk memilih masuk UI, ITB, UGM, dsb. Selain dikarenakan nama besar mereka, tetapi juga “berita” mengenai biaya kuliah yang sangat mahal. Namun pada tahun 2005, teman-teman dari IMAMI UI (Ikatan Mahasiswa Minang Universitas Indonesia) mengunjungi sekolah saya dan memberikan informasi yang jelas mengenai perkuliahan di UI khususnya.
Dari sanalah saya mengetahui mengenai berbagai macam mekanisme beasiswa, pemberian keringanan biaya kuliah, hingga pembebasan uang pangkal. Selain meluruskan pemahaman saya, kunjungan teman-teman IMAMI UI tersebut juga menjadi sebuah suntikan motivasi bagi saya untuk tetap meraih pendidikan yang lebih baik.
Akhirnya pada tahun 2006saya diterima di UI dengan mendapatkan biaya keringanan dari universitas jauh dari biaya yang harus dibayarkan. Kemudian setelah 2 semester berkuliah (sudah ada IPK) saya bisa mengajukan beasiswa yang pada akhirnya saya terima hingga semester 6.
Mungkin ketakutan saya pada saat SMA untuk memilih berkuliah di PT besar, juga dialami oleh siswa lainnya.
Namun peranan IMAMI UI, sangat membantu dalam memotivasi dan menjadi sumber aktual pemberian informasi mengenai PT (khususnya UI, mengingat keterbatasan pemberian informasi langsung dari PT ke daerah-daerah)
Oleh karena itu sebaiknya organisasi kedaerahan yang di organisir oleh Mahasiswa masing-masing PT manapun itu, semakin digalakan untuk memberikan pencerahan bagi siswa-siswa SMA.
Dengan pesan “jangan menyerah sebelum berjuang”, diharapkan akan semakin banyak dan merata siswa-siswa SMA di berbagai daerah di Indonesia untuk bisa merasakan pendidikan tinggi.
Terimakasih, Salam Hormat,
Aditio
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Sender: beasiswa@yahoogroups.com
Date: Wed, 1 Dec 2010 12:36:54 +0700
To:
ReplyTo: beasiswa@yahoogroups.com
Subject: Re: [beasiswa] Re: [Butuh Info] Memberikan Dukungan Kepada Siswa Kurang Mampu
sekedar tambahan, kalau di ITB ada IOM yang cukup membantu banget. paling enggak tempat konsultasi aja. biasanya juga dibantu mencarikan beasiswa atau bahkan orang tua asuh. yang penting bisa masuk dulu, konsentrasi kuliah dan ngejar nilai yang bagus. kalau boleh nitip saran, “sama2 kuliahnya, sama2 ga mampu bayarnya, mending sekalian saja cari yang bagus. semakin favourite PT-nya semakin mhs punya nilai jual lebih dalam mencari beasiswa atau orang tua asuh”.
2010/11/30 tua.agustinus <oksigenus@yahoo.com>
cmiiw, tapi sejauh yang saya tau belum ada kasus mahasiswa itb DO karena ga bisa bayar uang kuliah. Di kampus banyak sekali beasiswa yang bisa di daftar, mulai dari need-based (ekonomi, ikatan alumni) dan merit-based. Bahkan kalau tidak salah di jurusan saya dulu ada mahasiswa yang biaya keberangkatannya ke bandung saja dibantu oleh para guru sma nya karena benar2 ekonomi lemah. Sesudah di itb, dia bisa kok dapat beasiswa uang kuliah dan biaya hidup. Dan banyak sekali teman di itb yang biaya hidup dan kuliahnya semuanya dari beasiswa kampus. Jadi kalau kasus saya sendiri, kalau ada yang mempertanyakan biaya di itb, selalu saya bilang pikirin cara masuknya aja dulu. Kalau masalah biaya, banyak beasiswa yang bisa didaftar di kampus.
best, tua
— In beasiswa@yahoogroups.com, lord_tius@… wrote: > > Dear Fajriah, > > Perkenalkan, saya Martius. Saya lulusan Elektro UI, angkatan 2004. Saya juga pernah berada pada posisi yang sama karena di UI diberlakukan sistim uang pangkal (admission fee). > > Dahulu saya aktif di organisasi IMAMI (Ikatan Mahasiswa Minang UI), semacam paguyuban mahasiswa asal sumatera barat (Sumbar) yang kuliah di UI. Tiap tahun (desember akhir – Januari awal), sambil liburan, kami mengadakan KGTK (Kampus Goes to Kampuang) yang merupakan roadshow ke SMA2 di Sumbar tentang gambaran PTN, mekanisme masuk PTN di Indonesia (khususnya UI), biaya kuliah dan kehidupan mahasiswa, serta proses untuk mendapatkan beasiswa dan bantuan finansial lainnya. > > Sejak tahun 2004, jumlah siswa dari Sumbar yang masuk UI semakin meningkat (banyak juga diantaranya yang berasal dari keluarga kurang mampu secara finansial). Hal yang sama juga dilakukan oleh paguyuban mahasiswa asal daerah lain. Di lingkungan kampus sendiri, pihak BEM UI aktif memberikan bantuan advokasi untuk mahasiswa kurang mampu guna mendapatkan keringanan biaya kuliah & beasiswa. > > Awalnya kami memang kesulitan mengumpulkan dana (sponsor & donatur) untuk acara ini. Namun, sekarang pihak UI telah melihat event ini sebagai tempat untuk mempromosikan & mengkomunikasikan UI ke pada siswa2 di daerah. Paguyuban daerah ini dianggap sebagai media partner yg sangat efektif dan berhubungan langsung dengan sasaran. Sekarang, UI menyediakan bantuan dana untuk acara sejenis. > > Semoga cerita ini bermanfaat & bisa membantu. Terima kasih…. > > Regards, > -Martius- > I don’t negotiate with the quality, that’s why I use Telkomsel BlackBerry® >
> —–Original Message—– > From: “P’jeR” eh.adasikodok@… > Sender: beasiswa@yahoogroups.com > Date: Wed, 24 Nov 2010 06:17:00
> To: beasiswa@yahoogroups.com > Reply-To: beasiswa@yahoogroups.com > Subject: [beasiswa] [Butuh Info] Memberikan Dukungan Kepada Siswa Kurang Mampu > > Perkenalkan, saya Fajriah. > saya dulu pernah posting topik “[Butuh Info] Beasiswa ITB” di grup ini > sebelumnya, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada teman2 yang telah memberikan semangat kpd sy. Alhamdulillah, sy masuk FMIPA ITB, dan sekarang menjadi mahasiswa kimia 09. 🙂 > > Beberapa bulan lalu, saya sempat searching di google tentang itb. ada suatu blog yang dibuat oleh seorang mahasiswa ITB (kalau tidak salah angktn 2008), yg salah satu hal yg dibahas mengenai mahalnya biaya kuliah di ITB (hal yang disoroti mengenai biaya kuliah angktn 2010) > > ada seorang siswa (mungkin) yang berkomentar bahwa ia jadi takut masuk ITB,mencoba pun ia takut. yang saya lihat di sini, tulisan tersebut bukan berdampak untuk memberikan fakta, tetapi lebih ke arah “menakut-nakuti” teman2 siswa. > > Karena saya pernah berada di posisi “si siswa” tersebut, saya merasa frame tentang mahalnya ITB harus diperbaiki segera. hal ini dapat membuat teman2 yg punya potensi besar yg seharusnya bs masuk ITB, tetapi karena takut untuk mencoba, akhirnya tidak bisa. Saya tahu semua universitas sama baiknya, “mau masuk mana aja toh sama saja”. Tetapi, kalau saya, pasti tetap ingin masuk ke pilihan awal saya. > > saya tidak tahu apakah ini terjadi di semua universitas, tetapi saya ingin meminta pendapat teman2, bagaimana caranya memberikan dukungan/meyakinkan siswa untuk tidak ragu memilih universitas yang mereka inginkan? ataukah ini semacam “seleksi awal” dalam memasuki dunia perkuliahan? > > mohon sarannya. > Terima kasih > > > Fajriah > Kimia ITB 2009 >
|